Kamis, 12 Maret 2015

Mitokondria secara umum 
            Mitokondria (mitos = benang, chondrion = butir, granula) adalah organel yang berbentuk memanjang atau granula, dengan diameter sekitar 0,5 – 1,0  dan panjang yang bervariasi sekitar 3 – 7 . Organ ini mempunyai membran dwi lapis lipid (lipid bilayer) yaitu membran luar (outer membrane) dan membran dalam (inner membrane), dengan ketebalan sekitar 6 nm dan di antara kedua membran terdapat ruang intermembran yang berjarak sekitar 6 – 8 nm.
            Membran dalam membentuk lipatan-lipatan ke dalam yang disebut krista dengan tujuan untuk memperluas permukaan.Pada lekukan-lekukan Krista terdapat partikel elementer yakni partikel F1 yang mengandung enzim ATP sintase yang sangat penting dalam proses oksidasi dan respirasi dalam mitokondria. Mitokondria mempunyai peran dalam proses pembentukkan energi dalam bentuk ATP melalui proses respirasi sel yang bersifat aerobik.
            Mitokondria bersifat semi-otonom yaitu mampu melakukan sintesis protein sendiri karena mitokondria mempunyai DNA, RNA, dan ribosom. Mitokondria juga bereproduksi sendiri dan proses tersebut dapat terjadi tanpa disertai dengan reproduksi sel secara menyeluruh.
            Mitokondria terlibat dalam peristiwa apoptosis, yaitu program bunuh diri sel yang memiliki peran penting dalam homeostaasis perkembangbiakan sel. Proses ini menghasilkan perubahan morfologi dan biokimia sel, dengan adanya penyusutan sel, kondensasi dan fragmentasi material nukleus.

            Tujuan pengujian apoptosis secara umum adalah untuk menguji potensi senyawa kimia atau bahan alam sebagai anti kanker serta untuk menguji tingkat toksisitas suatu senyawa kimia atau bahan alam secara in vitro.